Para pelaku usaha di sektor otomotif aktif mengusulkan berbagai bentuk dukungan dari pemerintah untuk lebih gairahkan sektor otomotif nasional. Langkah ini dipandang penting untuk meningkatkan produksi, menarik investasi baru, baik dari dalam maupun luar negeri, serta memperkuat daya saing industri di kancah global. Dukungan pemerintah yang tepat sasaran diyakini akan menjadi katalisator bagi pertumbuhan industri otomotif, yang memiliki kontribusi signifikan terhadap perekonomian negara.
Dalam sebuah pertemuan antara perwakilan pengusaha otomotif dengan Komite Industri Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada hari Rabu, 14 Mei 2025, di Gedung Parlemen Senayan, Jakarta, sejumlah usulan konkret disampaikan. Ketua Asosiasi Produsen Mobil Listrik Indonesia (APMLI), Bapak Agus Tjahyono, menyoroti pentingnya insentif fiskal yang lebih menarik untuk mendorong adopsi kendaraan listrik di masyarakat. Beliau berpendapat bahwa dukungan pemerintah dalam bentuk subsidi atau pengurangan pajak akan gairahkan transisi menuju era elektrifikasi di sektor otomotif.
Selain itu, Ketua Umum Gabungan Industri Alat-alat Mobil dan Motor (GIAMM), Bapak Bambang Sutrisno, menekankan perlunya dukungan pemerintah dalam pengembangan industri komponen lokal. Menurutnya, dengan memperkuat rantai pasok dalam negeri, ketergantungan pada impor dapat dikurangi dan daya saing industri otomotif secara keseluruhan akan meningkat. Beliau mengusulkan adanya insentif bagi perusahaan yang berinvestasi dalam pengembangan teknologi dan peningkatan kualitas komponen otomotif lokal.
Menanggapi usulan tersebut, Ketua Komite Industri DPR, Bapak Ir. H. Muhammad Fauzi, menyatakan bahwa pihaknya akan menampung dan membahas lebih lanjut aspirasi dari para pengusaha sektor otomotif. Beliau menyadari betul potensi besar sektor otomotif dalam menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan negara. “Kami akan berupaya untuk merumuskan kebijakan yang dapat mendukung pertumbuhan dan daya saing industri otomotif Indonesia,” ujarnya. Pemerintah dan DPR sepakat untuk terus menjalin dialog yang konstruktif dengan para pelaku industri guna menciptakan iklim usaha yang kondusif bagi perkembangan industri otomotif di masa depan. Langkah-langkah konkret diharapkan dapat segera direalisasikan untuk mengembalikan gairah dan memperkuat posisi Indonesia dalam peta industri otomotif global.