Kendaraan listrik (EV) telah menjadi sorotan utama dalam industri otomotif, namun di balik kemampuannya bergerak tanpa emisi, ada teknologi inti yang kompleks dan terus berkembang pesat. Baterai menjadi jantung dari setiap EV, tetapi performa, efisiensi, dan keamanan kendaraan listrik juga sangat bergantung pada inovasi di luar komponen penyimpan daya tersebut, termasuk motor listrik, sistem manajemen termal, dan elektronika daya.
Fokus utama dari teknologi inti EV saat ini adalah baterai lithium-ion. Baterai jenis ini dipilih karena densitas energi yang tinggi, siklus hidup yang panjang, dan kemampuan pengisian daya yang cepat. Produsen terus berinovasi untuk meningkatkan kapasitas baterai (menambah jangkauan), mengurangi waktu pengisian, dan menurunkan biaya produksi. Misalnya, pengembangan baterai solid-state atau baterai dengan bahan kimia baru seperti lithium iron phosphate (LFP) menjadi area riset yang intensif. Sebuah laporan dari Konsorsium Baterai Global pada Februari 2025 memproyeksikan bahwa biaya produksi baterai EV akan menurun hingga 30% dalam lima tahun ke depan, menjadikan EV lebih terjangkau.
Namun, baterai hanyalah salah satu komponen dari teknologi inti EV. Motor listrik juga memegang peranan vital. Motor listrik modern pada EV dirancang untuk efisiensi tinggi, mampu menghasilkan torsi instan yang menghasilkan akselerasi cepat dan responsif. Berbagai jenis motor seperti motor sinkron magnet permanen (Permanent Magnet Synchronous Motors/PMSM) atau motor induksi digunakan, masing-masing dengan karakteristik performa yang berbeda. Integrasi motor ini dengan sistem transmisi juga dioptimalkan untuk efisiensi.
Selain baterai dan motor, teknologi inti lainnya termasuk sistem manajemen baterai (Battery Management System/BMS) dan sistem manajemen termal. BMS adalah “otak” baterai, yang memantau setiap sel baterai untuk memastikan pengisian dan pengosongan yang aman dan efisien, serta memperpanjang umur pakai baterai. Sementara itu, sistem manajemen termal menjaga suhu optimal baterai dan motor, mencegah overheating yang bisa merusak komponen atau mengurangi performa. Teknologi pengereman regeneratif, yang mengubah energi kinetik saat pengereman menjadi energi listrik untuk mengisi ulang baterai, juga merupakan bagian krusial yang meningkatkan efisiensi. Dengan terus berinovasi pada seluruh teknologi inti ini, kendaraan listrik akan semakin canggih, efisien, dan menjadi pilihan mobilitas masa depan yang dominan.